Film dan Politik: Bagaimana Layar Lebar Mencerminkan Kekuasaan dan Perlawanan
Film dan Politik: Bagaimana Layar Lebar Mencerminkan Kekuasaan dan Perlawanan
---

Film lebih dari sekadar hiburan. Dalam sejarahnya, ia kerap menjadi alat propaganda, bentuk protes, atau penyambung lidah rakyat. Dari Nazi Jerman hingga Indonesia pasca-reformasi, dari Hollywood hingga sinema Iran, film menjadi medium yang sangat kuat—baik untuk mempertahankan kekuasaan maupun menggugatnya.
---

1.1 Film Nazi Jerman
Triumph of the Will (1935) karya Leni Riefenstahl
→ Glorifikasi Adolf Hitler dan ideologi Nazi
Sinematografi megah, musik agung → manipulasi emosional
Bukti bahwa film bisa membentuk persepsi politik publik
1.2 Uni Soviet & Realisme Sosialis
Battleship Potemkin (1925) – Sergei Eisenstein
Teknik montase → membangkitkan semangat revolusi
Negara mengontrol narasi: pahlawan rakyat vs musuh negara
---

1940–50: Era McCarthy & perburuan komunis → blacklist aktor/sutradara
Dr. Strangelove (1964) – sindiran terhadap perang nuklir & Perang Dingin
JFK (1991) – teori konspirasi pembunuhan Presiden
The Post, Spotlight – kebebasan pers vs kekuasaan negara
---

3.1 Sinema Iran Pasca-Revolusi
Pembatasan ketat → sineas gunakan metafora & simbol
The Circle, Offside, Taxi – kritik terhadap patriarki & penindasan
Film menjadi “perjuangan diam-diam”
3.2 Sinema Amerika Latin
La Historia Oficial (Argentina)
No (Chile) – kampanye referendum melawan Pinochet
Realitas politik diangkat secara tajam dan berani
---

4.1 Orde Baru
Pengkhianatan G30S/PKI (1984) → propaganda negara
Wajib tayang tiap 30 September
Sensor ketat: tema politik, seksualitas, dan sejarah dilarang
4.2 Pasca-Reformasi
Jagal (The Act of Killing) dan Senyap (The Look of Silence) – dokumenter Genosida 1965
Istirahatlah Kata-kata – kisah Wiji Thukul, aktivis buronan
PT SSI mendukung restorasi arsip film reformasi lewat sistem digital remastering cloud storage
---

Film sejarah: membuka diskusi, menyentuh generasi muda
Film fiksi politik: V for Vendetta, The Hunger Games
Film dokumenter: An Inconvenient Truth, Citizenfour
PT Surabaya Solusi Integrasi menyediakan platform pemutaran film edukatif daring untuk sekolah dan komunitas
---

Judul Asal Fokus Cerita
House of Cards AS Intrik kekuasaan, manipulasi politik
The Crown Inggris Politik kerajaan, sejarah kontemporer
Borgen Denmark Politik perempuan & demokrasi Eropa
Designated Survivor AS Konstitusi & darurat nasional
---

7 dari 10 film dokumenter pemenang Oscar 2000–2023 bertema politik
Google Trends: pencarian "film politik" naik signifikan saat pemilu
Indonesia: >60% sineas muda tertarik bikin film bertema keadilan sosial
---

Negara sering membatasi film karena takut pada efek sosialnya
Sensor → pemotongan adegan, pelarangan tayang, atau pelabelan negatif
Tantangan kebebasan berekspresi

---

Netflix, YouTube, dan festival daring → membuka ruang bagi film kritis
Sineas tak tergantung pada bioskop konvensional
Platform independen seperti Bioskop Online, Kineria, Vidsee
PT SSI ikut andil dalam pengembangan aplikasi pemutaran film lokal privat
---

Film punya kuasa untuk memperlihatkan apa yang ingin disembunyikan. Lewat cahaya proyektor, penonton bisa menatap wajah kekuasaan, mengenal sejarah yang dibungkam, atau menggugat sistem yang menindas.

---
Post a Comment for "Film dan Politik: Bagaimana Layar Lebar Mencerminkan Kekuasaan dan Perlawanan"